Minggu, 05 Januari 2014

RESOLUSI, PROGRAM KERJA DAN PEMBENTUKAN KOPERASI

Minggu, 5 Januari 2014 adalah arisan ke-2 periode 2013-2017 yang terbentuk setelah pengurus sebelumnya menyerah-terimakan dari pengurus lama Bapak Sukimin ke pengurus baru Bapak Heri Wijayanto.

Bertempat di kediaman Ibu Indra yaitu di Cluster Pesona Karawaci, Legok - Tangerang Arisan Keluarga kali ini berbarengan dengan Aqiqah anak kedua dari pasangan Bapak Tony dan Ibu Iin yang bernama SHELLA PUSPITA CHANDRA DEWI.

Yang menarik dari pertemuan hari ini adalah : Arisan hari ini adalah Minggu pertama di tahun 2014, sebagaimana umumnya kalau menghadapi atau memulai tahun baru biasanya orang-orang pada sibuk membuat Resolusi yang ingin dicapai di tahun 2014. Demikian pula tentunya kami keluarga besar Arisan Keluarga IKKW memiliki Resolusi yang ingin dicapai di tahun 2014 ini, salah satu resolusinya adalah terbentuknya sebuah koperasi simpan pinjam untuk membantu masalah keuangan anggota arisan dan juga untuk pengembangan ke depan.

Setelah menyaring masukan dari anggota, maka diusulkan agar Pengurus membuat panduan pembentukan koperasi dimaksud untuk disampaikan pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret 2014 di Rumah Bapak Sukimin - Bekasi. Semoga apa yang diusulkan pada pertemuan kali ini dapat terlaksana dengan baik.




Minggu, 19 Mei 2013

ARISAN DI KUTABUMI TANGERANG

Minggu, 19 Mei 2013 bertempat di Rumah Bapak HARNAWAN, Perumahan Pondok Indah, Blok F19 No. 26, Kutabumi, Pasar Kemis, Tangerang diadakan Arisan Keluarga IKKW.

Adapun yang hadir :
1. Tuan Rumah Bapak Harnawan
2. Bapak Sukimin (Ketua Arisan) beserta keluarga
3. Bapak Eko Suharno (Pembina)
4. Bapak Cecep Saprudin beserta keluarga
5. Bapak Taryono beserta keluarga
6. Bapak Eko Maryadi beserta keluarga
7. Bapak Heri Wijayanto beserta keluarga
8. Bapak Wardi
9. Bapak Salamun
10. Bapak Feri
11. Ibu Asih
12. Keluarga Ibu Indra

Arisan yang akan datang akan dilaksanakan pada Hari Minggu, tanggal 30 Juni 2013 bertempat di Rumah Bapak Salamun, Slipi - Jakarta Barat.










Sabtu, 22 Oktober 2011

Arisan Keluarga di Bekasi

Foto Kegiatan Arisan Keluarga di Rumah Bapak Taryono, Ciketing - Bekasi.





Jumat, 21 Oktober 2011

Arisan di Jatiwaringin

Arisan Keluarga di Rumah Bapak Cecep Saprudin, Jatiwaringin - Jakarta Timur
pada tanggal 26 Agustus 2007





Arisan di Condet

Foto Kegiatan Arisan Keluarga di Rumah Bapak Pribadi Ludiro, Condet - Jakarta Timur pada tanggal 23 Desember 2007






GALERY FOTO



KELUARGA BESAR IKATAN KELUARGA KARTOSETIKO WERU



Arisan Keluarga di Restaurant Pedesaan - Pamulang








Arisan Keluarga di Rumah Bapak Pribadi Ludiro - Condet

Sabtu, 12 Februari 2011

INDAHNYA PERSAHABATAN SEJATI

Merajut tali silaturrahim adalah kewajiban setiap Muslim. Hal ini terkait dengan tuntunan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Maka itu, agama Islam sangat menjunjung tinggi terjalinnya persudaraan atau pertemanan. Kemuliaan menjadi milik mereka yang mampu membina pertemanan, persaudaraan dan persahabatan sejati.

Dalam persahabatan sejati, masig-masing merasa saling membutuhkan, bersedia memberi bantuan, dan senantiasa menasehati satu sama lain. Relasi semacam ini diyakini menjadi pintu gerbang bagi terwujudnya akhlak yang baik. Dalam konteks ini, Allah SWT dalam Surah al-Hujurat ayat 10-12 menetapkan jenis persahabatan.

Yakni, meliputi saudara seagama serta saudara sesama manusia. Cendekiawan Muslim, Imam al-Ghazali, lantas menekankan pada persahabatan yang berlandaskan agama. Menurut ulama besar ini, perahabatan semacam itu terjadi karena memang diinginkan dan dimaksudkan.

Menurut Nabi Muhammad, seseorang yang bersahabatan karena Allah maka dia akan masuk ke dalam golongan yang dinaungi Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya.

Oleh karena itu, tujuan dari persahabatan jenis ini tidak lagi sebaas dunia, tetapi menjangkau akhirat. Masing-masing muslim diminta mejaga sikap, perilaku, atau perkataan yang bisa menyinggung perasaan dan berujung pertikaian. Ia bahkn menegaskan, haram hukumnya seseorang Muslim berlaku kasar terhadap teman dan saudaranya. Atau lebih jauh lagi, memutuskan hubungan persaudaraan itu hingga ia menjauhi saudaranya itu.

"Tidak masuk surga orang yang memutuskan."(HR. Bukhari). Sebagian ulama menafsirkan kata memutus itu bermaknamemutuskan silaturahim. Inilah yang harus dihindari.

Sebaliknya, seorang Muslim dituntut untuk bersatu dan tidak berselisih. Meski diakui dalam pergaulan sehari-hari seringkali muncul dinamika yang membuat hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi renggang. Kemarahan atau rasa kesal bisa tak terhindarkan. Islam menyadari asalah ini dan sekaligus memberi panduan.

Pada dasarnya Islam tak memperkenankan seorang Muslim menjauhi sahabatnya, kecuali dalam batas tiga hari. Maksudnya, agar dalam kurun waktu itu kemarahan kedua pihak sudah mereda. Begitu selesai masa tiga hari itu, masing-masing pihak wajib berusaha memperbaiki hubungan dan menjernihkan suasana.

Jika lewat waktu tiga hari, Muslim didorong untuk berbicara dengan sahabatnya dan memberi salam. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah menyatakan jika sahabatnya itu sudah menjawab salam, kedua orang tersebut mendapatkan pahala.

Sementara itu, bagi mereka yang sengaja memutuskan hubungan, akan terhalang memperoleh pengampunan dosa serta rahmat Allah. Hadis riwayat Muslim menyebutkan, ampunan kepada mereka bakal ditangguhkan sebelum keduanya berdamai. Lantas bagaimana jika sahabat yang diberi salam tak membalasnya ?

Lebih jauh, Rasul mengatakan bahwa orang itu akan menanggung dosa. Sedangkan orang yang memberi salam, telah keluar dari dosa. Menjauhi sahabat, pernah dilakukan Rasulullah, namun itu demi meneguhkan kecintaan kepada Allah. Beliau menjauhi tiga orang sahabatnya yang tidak mau ikut dalam Perang Tauk selama 50 hari.

Mereka merasa kebingungan dan tak seorangpun yang mau bergaul dengannya. Sampai kemudian turun ayat yang menerima tobat mereka. Adapun menjauhi sahabat hanya karena kepentingan duniawi tentu tidak dibenarkan.