Minggu, 17 Oktober 2010

Tuhan Tahu Yang Terbaik Untuk Kita

Ada sebuah kisah menarik yang saya dapatkan dari seorang teman. Terlepas dari apakah ini kisah nyata atau fiksi belaka, setidaknya ada pelajaran yang bisa kita petik di dalamnya.

Semua Terjadi Karena Suatu Alasan

Jumlah seluruh pelamar yang mengikuti seleksi NASA ada 43.000 orang. Kemudian tersisih hingga 10.000, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang terakhir.


100 orang ini dikumpulkan untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara, dan tes-tes lainnya.

Hatiku berdebar. Bertanya-tanya, siapakah di antara kami yang lolos dalam ujian akhir ini.

“Tuhan, biarlah diriku yg terpilih.” begitu aku berdoa.

Aku terus berdoa dan berharap, hingga tibalah berita yang menghancurkan semua harapan itu. NASA memilih Christina
McAufliffe. Aku kalah.

Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi yang sangat. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah selalu menyelimutiku. Menggantikan kebahagiaan di setiap hari-hari yang kujalani.

Aku mempertanyakan semuanya.

“Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang dirasa kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam dan tidak adil?”

Aku berpaling pada Ayahku. Dengan bijak beliau berkata, “Tuhan pasti punya alasan untuk semua ini.”

Selasa, 28 Januari 1986. Aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challenger.

Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk yang terakhir kali.
“TUHAN, Sebenarnya aku
bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku?”

73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku.

Challenger meledak dan menewaskan semua crew yang ikut di dalamnya.

Tiba-tiba aku kembali teringat kata-kata ayahku, “Tuhan pasti punya alasan untuk semua ini.”

Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun Aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini.

Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah, aku seorang pemenang.

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Ternyata, Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :

[1] Apabila Tuhan mengatakan YA, maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.

[2] Apabila Tuhan mengatakan TIDAK, maka kita akan mendapatkan yg lebih baik.

[3] Apabila TUHAN mengatakan TUNGGU, maka kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kehendakNYA.

Tuhan tidak pernah terlambat. DIA juga tidak tergesa-gesa. DIA selalu tepat waktu dan selalu punya alasan di balik semua kejadian dalam hidup kita.

Nah, rekan-rekan semoga kisah yang secuplik ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, khususnya saya pribadi.

Semoga bermanfaat.

Minggu, 10 Oktober 2010

RAHASIA PERTOLONGAN ALLAH

Bapak/Ibu Keuarga Besar IKKW yang dirahmati Allah SWT, ada banyak persoalan yang menghadang di depan kita. Entah itu masalah pribadi, keluarga ataupun yang lebih luas dari itu. Sebanding dengan banyaknya masalah, banyak pula cara yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikannya. Kita bisa mengandalkan kecerdasan akal, kemampuan fisik, harta kekayaan, relasi atau apapun. Namun dari semua itu, tidak ada yang paling ampuh selain dari pertolongan Allah SWT.
Mengapa pertolongan Allah ? Karena tidak ada satupun masalah yang terjadi, kecuali atas izin Allah SWT. Semuanya ada dalam genggaman Allah. Bila demikian, alangkah mudahnya bagi Allah untuk membuka jalan kemudahan bagi siapapun yang ditimpa masalah.
Karena itu, masalah terbesar dalam hidup adalah saat kita tidak mendapatkan pertolongan Allah. Seberat apapun persoalan, akan menjadi ringan bila ditolong Allah SWT. Pertanyaannya adalah bagaimana agar kita layak ditolong Allah ? jawabannya ada dalam QS Ath Thalaaq [65] di akhir ayat 2 – 3 : “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.

Jadi, kunci pembuka pertolongan Allah ada dalam ketakwaan kita. Semakin takwa kita, semakin terbuka lebar pintu-pintu pertolongan Allah. Sebaliknya, semakin ingkar kita, semakin tertutup rapat pintu-pintu pertolongan Allah. Na’udzubillah. Imam Ibnu Atha’ilah menegaskan pesan takwa ini. “Jangan menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang telah engkau panjatkan kepada-Nya. Namun, hendaknya angkau koreksi dirimu, tuntut dirimu agar tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap Tuhanmu”.
Saudaraku, ada banyak kewajiban yang harus kita tunaikan kepada Allah. Di antara yang banyak tersebut ada beberapa amalan dasar, sekaligus kunci pembuka datangnya pertolongan Allah. Saat kita mampu mengamalkannya dengan istikamah, Insya Allah kebaikan-kebaikan lainnya akan terbuka.
1. Mencintai masjid. Masjid adalah rumah Allah yang ada di bumi. Tidak ada tempat yang paling dicintai Allah di bumi selain masjid. Pertolongan Allah akan datang kepada siapapun yang cinta dan gemar memakmurkan masjid. Karena itu, syarat pertama agar ditolong Allah adalah mencintai masjid.
2 Tahajud. Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat dicintai Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke bumi dan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan hamba-hamba-Nya. Tidak ada satupun shalat sunnat yang begitu diperhatikan Rasulullah SAW kecuali shalat tahajud.
3. Sedekah. Amalan ini sungguh luar biasa. Dengan bersedekah, rezeki akan tambah melimpah dan berkah, urusan menjadi mudah, kita pun akan terhindar dari musibah. Jaminan dari Allah demikian pasti kepada ahli sedekah. Maka, jangan sia-siakan kesempatan bersedekah. Pastikan tiada hari tanpa sedekah. Awali hari-hari kita dengan bersedekah.
4. Bantu orang lain. Sesungguhnya Allah akan menolong orang-orang yang gemar menolong saudaranya. Mudahkan pula urusan orang lain, niscaya Allah akan memudahkan urusan kita. Pokoknya, tiada hari tanpa menolong orang lain. Dan, jangan pilih-pilih dalam menolong.
5. Kelima, banyak bershalawat kepada Rasulullah SAW. Rasul adalah manusia yang paling dicintai Allah. Karena itu, cinta Allah akan kita dapatkan saat kita mencintai hamba yang paling dicintainya. Bila Allah sudah cinta, pertolongannya akan terbuka bagi kita. Wallahu a’lam.